Senin, 01 Oktober 2012

Baby Massage dan Manfaatnya untuk Bayi


Banyak kan sekarang kita lihat di jalan-jalan banyak tempat pijat bayi atau mungkin kita lihat adik, sodara, tetangga sering bawa bayi mereka untuk dipijat. sempat ga sih terlintas di pikiran kita sebenarnya manfaat dari bayi dipijat tu apa sih? Apakah itu ga cuma tradisi turun temurun aja? Terus kita sebagai calon ibu harus gimana dong? Nah kalo pengen tau bisa deh tulisan saya ini dibaca-baca, tulisan ini merupakan bahan untuk tugas microteaching blok 3.2 dikumpulkan dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat :)




A.           Pengertian Pijat Bayi
Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia. Sentuhan dan pijat pada bayi atau dikenal dengan baby massage setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi. Sebenarnya pijat telah dipraktekkan hampir di seluruh dunia sejak dahulu kala termasuk di Indonesia. Seni pijat diajarkan secara turun-temurun, walaupun tidak diketahui dengan jelas bagaimana pijat dan sentuhan dapat berpengaruh demikian positif pada tubuh manusia. Pengaruh positif sentuhan pada proses tumbuh kembang anak telah lama dikenal manusia. Namun penelitian ilmiah tentang hal ini masih belum banyak dilakukan. Walau masih perlu penelitian lebih lanjut, namun penemuan-penemuan yang telah dihasilkan sudah menjadi dasar dilakukannya pijat bayi secara rutin untuk mempertahankan kesehatan bayi. Apalagi karenan pijat bayi ini murah, mudah, dan sudah biasa dilakukan di Indonesia sehingga bukan merupakan hal yang baru bagi kultur kita.

Beberapa perbedaan antara pijat bayi tradisional dan modern adalah sebagai berikut:
1.      Pijat tradisional dilakukan oleh dukun pijat dengan ilmu yang katanya turun-temurun. Sedangkan, pijat modern justru dilakukan oleh perawat, bidan, ibunya sendiri, ayah, atau yang merupakan orang terdekat dengan si kecil.
2.      Pijat tradisional menggunakan ramuan-ramuan pemijatan yang kadang tidak terjamin aman bagi kulit bayi, misalnya parutan jahe, bawang, atau dedaunan yang dihancurkan. Ramuan ini mengandung minyak atsiri yang dapat menyebabkan rasa gatal, panas, atau perih pada kulit bayi. Berbeda dengan pijat modern yang hanya menggunakan baby oil, minyak zaitun murni, atau lotion (losion) yang dianjurkan oleh dokter.
3.      Pijat tradisional hanya ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan kadang disertai dengan jamu. Sedangkan, pijat modern adalah terapi sehat tanpa jamu atau obat apapun.
4.      Karena ditujukan untuk mengatasi penyakit, pijat tradisional sering dipaksakan. Akibatnya, bayi menangis keras dan meronta-ronta. Setelah dipijat, bayi lelap karena kelelahan menangis, bukan karena tenang. Sedangkan pijat modern justru ibu yang menunggu kesiapan bayi. Hal ini akan membuat bayi senang. Setelah itu, menjadi santai dan tidur karena puas dan nyaman. 
B.            Manfaat
Adapun manfaat dari terapi pijat pada bayi menurut beberapa penelitian adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkan berat badan
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. T. Field & Scafidi (1986 & 1990) menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat badan 1.280 dan 1.176 g), yang dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan 20% – 47% per hari dibanding yang tidak dipijat. Sedang pada bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bulan yang dipijat 15 menit, dua kali seminggu selama 6 minggu mengalami kenaikan berat badan yang lebih tinggi dari kelompok kontrol. Ini disebabkan bayi yang dipijat mengalami peningkatan kadar enzim penyerapan dan insulin sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik. Alhasil bayi menjadi cepat lapar dan karena itu lebih sering menyusu sehingga meningkatkan produksi ASI
2.      Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap
Bayi yang dipijat umumnya akan tertidur lebih lelap, pada waktu bangun akan mempunyai konsentrasi yang lebih meningkat. Touch Research Institute, Miami, Amerika, telah melakukan penelitian terhadap 26 subjek yang dipijat selama 15 menit, dua kali seminggu, dalam jangka waktu 5 minggu. Sebelum dan sesudah perlakuan diberikan soal matematika, karena ternyata setelah dipijat subjek hanya membutuhkan waktu separo dari waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan soal sebelum dipijat, dengan kesalahan yang juga berkurang sebesar 50%.
Peneliti dari Warwick Medical School dan Institute of Education dari University of Warwick, meneliti 9 macam gerakan pijat bayi yang diterapkan kepada 598 bayi usia dibawah 6 bulan. Hasil penelitian tersebut salah satunya disebutkan bahwa pijat bayi dapat mempengaruhi keluarnya hormon tidur melatonin, dengan hormon tersebut bayi dapat memiliki pola tidur yang teratur. Angela Underdown yang memimpin penelitian ini mengatakan, efek dari tindakan pijat bayi ini adalah mengendalikan hormon stres, sehingga tidak mengejutkan bila terbukti bayi yang diteliti, memiliki efek seperti mudah tertidur dan relaksasi.
3.      Meningkatkan daya tahan tubuh
Meningkatkan aktifitas neurotransmitter serotonin ini akan meningkatkan kapasitas sel reseptor yang mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini menyebabkan terjadinya penurun kadar hormogen adrenalin (hormon stres), dan selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Touch Reasearch Institute, Miami, Florida juga menunjukkan bahwa pemijatan memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan jumlah sel pembunuh alami. Sel pembunuh alami ini adalah sekelompok sel darah putih yang dapat membunuh bebrapa jenis sel tumor. Kejadian ini diharapkan memiliki dampak positif, terutama bagi para bayi yang menderita ancaman HIV atau kanker. Bagi bayi yang sehat, penguatan sistem imunitas ini tentu saja akan membuatnya lebih bertahan dalam berbagai keadaan ketika kuman siap mengancam.
4.      Menstimulasi Aktivitas nervus vagus untuk perbaikan pernafasan
Aktifitas serat-serat nervus vulgar berpengaruh pada paru-paru. Sebuah penelitian yang dilakukan di Torch Research institute menunjukkan bahwa perlu pemijatan selama 20 menit yang dilakukan setiap malam pada anak-anak asma dapat menyebabkan mereka bernafas lebih baik. Ukuran keberhasilan ini ditunjukkan dengan pembacaan grafik peningkatan aliran udara setiap hari yang semakin meningkat.
5.      Memupuk terbinanya cinta kasih antara anak dan orangtua
Pada perkembangan emosi anak, sentuhan orang tua adalah dasar perkembangan komunikasi, yang akan memupuk terbinanya cinta kasih secara timbal balik, dan akhirnya menjadi penentu bagi anak untuk secara potensial menjadi anak berbudi pekerti baik yang percaya diri.
Bonding adalah perasaan kedekatan batin yang timbul dan tumbuh pada diri orang tua terhadap bayinya. Klaus dan Kennel (1976) yang mengadakan penetian khusus tentang bonding, menemukan bahwa apabila ibu dan bayi dipisah pada jam-jam pertama setelah kelahiran, kedekatan/ikatan batin antara ibu dan anak akan berkurang. Attachment adalah keterikatan bayi pada orang tuanya, Ainsworth (1978) menemukan dua pola utama pembentukan keterikatan antara bayi dan ibu, yaitu secure attachment dan anxious attachment.
Secure attachment adalah rasa aman karena anak merasa yakin telah memiliki kasih sayang dan perlindungan dari orang tua, yang setiap saat dirasakannya. Bentuk keterikatan semacam ini, lebih menjamin perkembangan bayi menjadi manusia berkepribadian baik, tangguh, mandiri, mencintai, dan percaya diri pada lingkungannya.
Anxious attacment adalah perasaan cemas dan gelisah yang timbul karena rasa kurang aman, kurang yakin bahwa ia dicintai, dan kurang mendapat perlindungan orang tua atau orang yang mengasuhnya. Bentuk keterikatan ini, di kemudian hari dapat membentuk bayi menjadi manusia yangmemiliki kesulitan tingkah laku, yang bersumber pada gangguan emosional.
Supaya anak memiliki secure attachment diperlukan bonding yang baik. Bonding itu sendiri akan muncul bila bayi diberi sentuhan, belaian, dan pijatan yang disertai kasih sayang orang tuanya.

C.           Gerakan Dasar Pemijatan
1.      Gerakan usapan berkhasiat untuk menenangkan anak. Ahli fisioterapi menganjurkan agar usapan dilakukan sedikit lebih bertenaga dengan usapan mengarah ke jantung, terutama pijat bagian peripheral (lengan, bahu, tangan, kaki, betis, dan paha). Gerakan ini dapat merangsang aliran darah dan getah bening sehingga menyebabkan metabolisme tubuh bayi menjadi lebih baik dan membuatnya tenang dan nyaman.
2.      Gerakan remasan dapat membuat otot bayi menjadi lebih kuat sekaligus melancarkan peredaran darah. Remasan ini juga ditujukan untuk memperlancar peredaran darah dan kelenjar. Dengan remasan, otot bayi terlatih untuk berkontraksi dan relaksasi bila disertai dengan latihan peregangan.
3.      Gerakan kocokan bermanfaat untuk mengendurkan jaringan otot bayi. Sebab, bayi masih sangat jarang berlatih dan bergerak sebagaimana orang dewasa. Ketika sekali atau dua kali bergerak, ototnya cepat tegang sehingga perlu dikendurkan kembali. Seperti kita jarang berolahraga, sekali melakukan aktiivitas olahraga, otot kita akan lebih cepat tegang bila dibandingkan dengan oranglain yang sering berolahraga.

D.           Hal yang perlu diperhatikan
1.      Hal yang boleh dilakukan
·         Terus melakukan kontak mata dengan bayi anda.
·         Nyanyikan lagu atau putarkan musik lembut untuk membantu anda dan bayi akan merasa rileks.
·         Mulailah dengan sentuhan ringan dan perlahan, tingkatkan tekanan pijatan saatanda semakin yakin dan bayi anda terbiasa dipijat.
·         Perhatikan isyarat yang ditunjukkan bayi anda. Jika ia menangis keras, hentikan pijatan. Mungkin bayi anda ingin digendong, disusui atau mengantuk.
·         Jika anda menggunakan baby oil (hindari bagian mata), mandikan bayi anda setelah dipijat
2.      Hal yang tidak boleh dilakukan
·         Memijat bayi tidak lama setelah ia makan/minum susu.
·         Membangunkan bayi anda untuk dipijat.
·         Memijat bayi anda dalam keadaan sakit.
·         Memijat bayi anda dengan paksa.
·         Memaksa posisi saat memijat bayi anda.
Sumber:
·         Putri, Alissa, 2009. Pijat dan Senam Untuk Bayi dan Balita Panduan Praktis Memijat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Brilliant Offset.
·         Subakti, Yazid, Deri Rizky Anggraini. 2008. Keajaiban Pijat Bayi & Balita. Jakarta: Wahyu Media.
·         Maharani, Sabrina, 2009. Pijat dan Senam Sehat Untuk bayi. Jogjakarta: Kata Hati.
·         Kulkarni, et al. 2010. “Massage and Touch Therapy in Neonates: The Current Evidence”. Indian Pediatrics, VOLUME 47.
·         Guezetta, et al. 2009. “Massage Accelerates Brain Development and the Maturation of Visual Function”. The Journal of Neuroscience, 29(18):6042– 6051.
·         Field, et al. 2010. “Preterm Infant Massage Therapy Research: A Review”. NIH Public Access, 33(2): 115–124.
·         http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/09/pijat-bayi.html [akses: 4 November 2011]

1 komentar:

Unknown mengatakan...

salam kenal kak...
ternyat pijat bayi juga memiliki mamfaar yang hampir sama seperti memkai kaos kaki bayi yaitu membuat bayi tidur lebih lelap..:)
artikelny sangart bermanfaat moga makimbagus lagi artikelnya ..

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com